Menu (sumber: all-free-download.com) |
Pria berseragam merah hitam yang kerja di minimarket
sebelah, duduk menyantap nikmat menu yang tersaji di hadapannya. Tangannya
kirinya sesekali menyeka keringat sebesar biji jagung yang mengucur. Tangan
kanannya sibuk menyuap nasi, ayam dan sambal. Beberapa kali mulutnya berucap
“huu haah”. Wah-wah, rupanya sambal ayam geprek buatan Warung makan ini cukup
menguras tenaganya. Lidah boleh jadi terbakar cabai, namun beberapa menit
kemudian piringnya hanya menyisakan tulang paha atas. Tandas sudah! Pria itu merasa
jemawa, pedasnya sambal gila berhasil dilewatinya.
Tanpa ia sadari, perempuan berbaju kemeja pink di hadapannya
sesekali mencuri pandang. Ya, memang rumput tetangga terasa lebih hijau. Nasi
goreng ayam pedas, dengan tambahan telur dadar dengan taburan kerupuk
membuatnya iri dengan menu ayam geprek sambal gila. "Ah andai saja aku
pesan menu itu" sesalnya dalam hati.
Di ujung meja yang lain, perempuan berhijab putih bercorak
bunga pink baru duduk. Ia memandang menu dengan seksama, dengan dahi sedikit
berkerut. Headphone terpasang di telinganya. Mungkin, lagu-lagu yang didengar
bisa memberinya inspirasi untuk menu makan malam hari ini. Satu menit…dua
menit…lima menit.. dengan berbagai pertimbangan layaknya menentukan masa depan.
"Mas..pesan ayam geprek dada satu, minumnya es teh tawar ya" akhirnya
keputusan telah dibuat. Ia pun kembali asik dengan telepon genggamnya. Samar
terdengar ia merubah lagunya menjadi “sekuntum mawar merah”.
Lain halnya dengan pasangan yang duduk di tengah, terkikik-kikik.
Rupanya video baru tentang aksi kocheng oren di Instagram menyita dunia mereka.
Biarlah, mungkin mereka cukup dengan menu kocheng oren malam ini.
“Dasar anak muda jaman sekarang”, gerutu seorang ibu paruh
baya duduk di hadapan pasangan. Sang ibu mencoba fokus mencarikan menu yang pas
untuk anaknya. "Adek mau makan ayam atau sapi?" Anaknya yang berusia
sekitar 5 tahun tak acuh, pikirannya hanya fokus ke Tayo warna biru yang baru
dibelikan papanya kemarin sore. "Ngeeeng, hai Tayo hai Tayo dia bis kecil
ramah" Baiklah, rupanya ia masih terjebak di dunia Tayo. Ibu kini harus
memutuskan atau ia dan anaknya harus menahan lapar lebih lama. “Mas..pesan nasi
capcay sama ayam goreng ya, tambah nasi setengah, minumnya es teh manis dua”.
Seorang pria muda berambut cepak berbaju kotak-kotak biru
terlihat terburu-buru. Tunggu, rupanya dia tidak sendiri. Ia dan beberapa teman
gengnya kelaparan. Mereka melihat ke sekeliling warung makan ukuran 5 x 2 meter itu.
“Wah, penuh nih, kita ngga cukup!” ujar seorang temannya yang berbaju marvel
warna hitam. “Oke kita bawa pulang aja, makan di kos gue aja” seru temannya
yang memakai baju abu-abu lengan panjang. “Mas, kita pesen ayam geprek lima
biji, dada semua, dibungkus ya, sambelnya dipisah aja mas!” Akhirnya terjadi
mufakat untuk memilih satu menu agar durasi memasaknya tidak lama.
"Meeeoonggg" Wah-wah, penguasa warung makan sudah datang
rupanya. Kocheng belang abu-abu hitam dengan suaranya yang merajuk, menyenggol
kakiku. "Berikan aku sedikit saja jatah ayam mu, aku lapar sekali"
tatapannya seakan berbicara. Lekat-lekat ia memandangku. "Ayolah, kamu
bisa memberikan aku sedikit daging ayam itu dan aku akan berhenti
mengeong" lagi-lagi tatapan dan suara meoong penuh makna membuatku harus
luluh. "Baiklah kocheng, aku menyerah" sambil tanganku menyodorkan
sepotong kulit ayam padanya. Tatapanku kini beralih padanya yang asik menikmati
kulit ayam dengan sedikit daging.
Tak terasa, tiga puluh menit sudah aku berada di sini.
Rupanya seru juga mengamati ekspresi dan menu yang dipesan oleh orang lain.
Sayangnya, perempuan dengan headphone yang memesan ayam geprek dada tidak
menghabiskan makanannya. “Mungkin setelah ini potongan ayamnya akan menjadi
rezeki bagi si kocheng belang, tapi nasinya akan menangis karena masih tersisa
cukup banyak”.
“Mungkin setelah ini potongan ayamnya akan menjadi rezeki bagi si kocheng belang, tapi nasinya akan menangis karena masih tersisa cukup banyak”.
ReplyDeleteTak semudah itu ferguso. Kocheng orens bakal langsung datang dan gak akan membiarkan kocheng abu-abu buat makan. 😂
Wakkakakak..lol..kocheng orens lebih galak yaaa...
Delete