Menu Utama Bakso Rawit Cenas, yang endes! (Dok.Pri) |
Bakso isi daging sapi dan cabe rawit “gila”
Nah loh, biasanya bakso mah
isinya daging sapi, telur, ga ada isinya atau isi lain lagi. Baru kali ini saya
nemu yang berani ngisi cabe plus daging sapi didalamnya. Unik banget dan
sekaligus menantang! Bagi saya yang pecinta pedas ini sih merasa terpacu dan
penasaran abis.
Sebelum komentar ke rasanya saya mendapatkan beberapa informasi nih dari sang pembuat bakso. Mba Dwi, sang maestro bakso rawit ini memberitahu saya bahwa bakso ini ia buat sendiri dengan sepenuh hati tanpa bahan pengawet, pewarna dan tentunya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya lainnya seperti pembuat kenyal, boraks atau formalin. Dagingnya juga daging sapi asli yang pastinya sangat “halal”.
Proses pembuatannya menggunakan teknik yang terjamin kebersihannya. Yakin deh! Ssst…sebagai informasi bocoran, Mba Dwi ini kesehariannya bekerja di instansi yang memeriksa keamanan makanan dan obat loh! Kalau saya sih yakin banget kesehatan, kebersihan dan kualitas bakso yang diproduksi menjadi nomor satu.
Sebelum komentar ke rasanya saya mendapatkan beberapa informasi nih dari sang pembuat bakso. Mba Dwi, sang maestro bakso rawit ini memberitahu saya bahwa bakso ini ia buat sendiri dengan sepenuh hati tanpa bahan pengawet, pewarna dan tentunya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya lainnya seperti pembuat kenyal, boraks atau formalin. Dagingnya juga daging sapi asli yang pastinya sangat “halal”.
Proses pembuatannya menggunakan teknik yang terjamin kebersihannya. Yakin deh! Ssst…sebagai informasi bocoran, Mba Dwi ini kesehariannya bekerja di instansi yang memeriksa keamanan makanan dan obat loh! Kalau saya sih yakin banget kesehatan, kebersihan dan kualitas bakso yang diproduksi menjadi nomor satu.
Saatnya makan, yeay! Jangan dikasi cabe dulu ya!
Saatnya makan yeaay, siap-siap berhuh hah ria, jangan lupa minumnya ya XD (Dok.Pri) |
Saat bakso disajikan ke depan
saya, perut dan lidah rasanya berteriak “Hore akhirnya datang juga”. Secara
refleks pastinya saya menambahkan sambal, saos, kecap, dan mungkin garam.
Eitss, tunggu dulu! Mba Dwi berpesan, nadanya pelan namun agak sedikit khawatir. Beberapa pertanyaan dilontarkan, aduh mau makan aja pake acara diinterogasi dulu nih. Mulai dari apakah aku suka pedas? Apakah aku punya maagh? Apakah aku tahan pedas? Yang semuanya aku jawab aku tidak punya maagh, aku suka pedas dan biasa makan pedas. Yak lolos juga akhirnya saya dengan pertanyaan pembuka itu, hehehe.
Satu lagi pesannya, jangan pakai sambel atau saos dulu ya, dites dulu rasanya. Bakso yang paling besar itu aku belah secara perlahan menggunakan sendok. Wah, bulir-bulir biji cabe dan warna oranye cabe menyambutku, wow! Ku kuatkan imanku, kulirik segelas es the manis yang memang senaga kupesan untuk menetralisir pedas.
Suapan pertama bakso rawit beserta dengan sedikit mie. Hmmmm….syukurlah rasa pedasnya “masih” dalam tahapan masih bisa diterima oleh lidahku. Panas, pedas, dan gurihnya daging sapi menari-nari dalam mulutku. Sensasi kuahnya yang juicy menambah nikmatnya bakso rawit ini. Kini aku mengerti sekali apa alasannya untuk tidak menambahkan sambel dan saos di awal, karena nanti rasanya akan berkali-kali lipat pedasnya. Huuu haaah, juara!
Tapi, ternyata memang diri ini ingin sejauh mana kemampuan menangkis rasa pedas. Dengan keteguhan hati, ku tambahkan 1 sendok sambel. Nah, ini dia yang juga menarik dbandingkan dengan sambel lainnya. Sambelnya ini cabe semua, murni tanpa campuran saos loh, hanya dengan sedikit kaldu dan cabai rawit yang wuw menggoda banget baunya saja sudah pedas. Endess pokoknya!
Eitss, tunggu dulu! Mba Dwi berpesan, nadanya pelan namun agak sedikit khawatir. Beberapa pertanyaan dilontarkan, aduh mau makan aja pake acara diinterogasi dulu nih. Mulai dari apakah aku suka pedas? Apakah aku punya maagh? Apakah aku tahan pedas? Yang semuanya aku jawab aku tidak punya maagh, aku suka pedas dan biasa makan pedas. Yak lolos juga akhirnya saya dengan pertanyaan pembuka itu, hehehe.
Satu lagi pesannya, jangan pakai sambel atau saos dulu ya, dites dulu rasanya. Bakso yang paling besar itu aku belah secara perlahan menggunakan sendok. Wah, bulir-bulir biji cabe dan warna oranye cabe menyambutku, wow! Ku kuatkan imanku, kulirik segelas es the manis yang memang senaga kupesan untuk menetralisir pedas.
Suapan pertama bakso rawit beserta dengan sedikit mie. Hmmmm….syukurlah rasa pedasnya “masih” dalam tahapan masih bisa diterima oleh lidahku. Panas, pedas, dan gurihnya daging sapi menari-nari dalam mulutku. Sensasi kuahnya yang juicy menambah nikmatnya bakso rawit ini. Kini aku mengerti sekali apa alasannya untuk tidak menambahkan sambel dan saos di awal, karena nanti rasanya akan berkali-kali lipat pedasnya. Huuu haaah, juara!
Tapi, ternyata memang diri ini ingin sejauh mana kemampuan menangkis rasa pedas. Dengan keteguhan hati, ku tambahkan 1 sendok sambel. Nah, ini dia yang juga menarik dbandingkan dengan sambel lainnya. Sambelnya ini cabe semua, murni tanpa campuran saos loh, hanya dengan sedikit kaldu dan cabai rawit yang wuw menggoda banget baunya saja sudah pedas. Endess pokoknya!
Lokasi strategis dan harga bersahabat
Jaman sekarang jujur lumayan
susah loh cari menu bakso yang “beda” dari yang lainnya tapi dengan harga yang
enak juga di kantong. Bakso Rawit Cenas ini sungguh mengerti nih akan kebutuhan
“ngidam” bakso walaupun sudah tanggal tua, hehehe. Satu porsi bakso rawit ini
hanya 20 ribu saja loh sudah dapat 1 bakso rawit besar dan beberapa bakso
kecil.
Ini dia nih mie ayam bakso rawit yang endes banget! (Dok.Pri) |
Ada juga bagi kamu pecinta mie ayam tentunya jangan melewatkan menu mie
ayam bakso rawit “porsi padat” yang juga memiliki harga yang sama. Buat kamu
yang tidak atau kurang suka pedas jangan khawatir ya, di sini juga ada bakso
sapi biasa tanpa isian rawit dengan harga 18 ribu saja. Buat kamu yang pengen baksonya
aja untuk diolah lagi menjadi masakan lain atau untuk keperluan masak katering
atau arisan, di sini juga tersedia bakso yang sudah di-packing dalam jumlah tertentu loh.
Khusus yang mau beli baksonya dijamin fresh karena dibuat 2 hari sekali loh, mantap! (https://bakso-rawit-cenas.business.site/) |
Minumannya pun juga beraneka
ragam mulai dari yang standar es teh manis sampai aneka jus pun tersedia loh,
mantap deh seger banget. Kebetulan kemarin saya bisa mencicipi juga jus mangga
yang unik banget dengan campuran susu (bukan susu kental manis), enak dan seger
banget, mantap! Nah, kalau sudah begini kamu jadi ngiler khan?
Harga 30 ribu sudah kenyang dan puas, komplit sudah termasuk minumnya! Bakso Rawit Cenas ini buka dari Selasa sampai Minggu dari jam 08.00 sampai jam 22.00, namun bila ternyata baksonya sudah habis kamu jangan kecewa ya kalau menemukan sudah tutup. Layanannya saat ini sedang dalam proses supaya bisa dipesan melalui telepon gengggam kamu, praktis kan!
Oiya, sampai lupa nih ngasi tahu lokasinya ada di dekat RPTRA Lenteng Agung tepatnya di Jalan Agung Raya No. 10 I Rt 11/03, Lenteng Agung, Jagakarsa, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610 (dekat Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat). Bakso Rawit Cenas ini juga sudah punya instagram loh tuk kepoin di sini.
Harga 30 ribu sudah kenyang dan puas, komplit sudah termasuk minumnya! Bakso Rawit Cenas ini buka dari Selasa sampai Minggu dari jam 08.00 sampai jam 22.00, namun bila ternyata baksonya sudah habis kamu jangan kecewa ya kalau menemukan sudah tutup. Layanannya saat ini sedang dalam proses supaya bisa dipesan melalui telepon gengggam kamu, praktis kan!
Oiya, sampai lupa nih ngasi tahu lokasinya ada di dekat RPTRA Lenteng Agung tepatnya di Jalan Agung Raya No. 10 I Rt 11/03, Lenteng Agung, Jagakarsa, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610 (dekat Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat). Bakso Rawit Cenas ini juga sudah punya instagram loh tuk kepoin di sini.
Ajak akoh akak.... bikin pengen doang. Hiks. Bener bgt tuh. Klo Mau cobain makanan pedes, coba dulu rasa nya tanpa tambahan cabe dan saos. Biar ketauan kemurnian rasa dr makanan tersebut.
ReplyDeletewadaw..yang demen pedes langsung nih...yuk cobain akak...hohoho..^0^
DeleteYa ampun, padahal ngeliat doang tapi kok aku berasa kepedesan ya haha bikin ngiler euy fotonya xD
ReplyDeleteWaduh...jangan-jangan baca tulisanku sambil ngemil bon cabe lagi, makanya kepedesan...wkwkwk.. XD
Delete